Hidup adalah proses pembelajaran yang tak kan pernah usai. Saya menggunakan media ini sebagai bagian dari proses pembelajaran di dalam hidup saya. Rasa keingintahuan saya terhadap sesuatu hal yang baru, adalah salah satu hal dasar kenapa saya membuat blog pribadi ini. Saya menerima masukan dan kritik atas Blog yang saya buat ini agar blog saya ini mempunyai nilai manfaat untuk dibagi. Bagi yang membutuhkan file/form Pajak, silahkan download di tax file.
Kamis, 20 Mei 2010
Kalau Engkau
Kalau engkau tak sanggup menjadi beringin yang tumbuh di puncak bukit; jadilah saja belukar. Tetapi belukar yang terbaik yang tumbuh di tepi danau. Kalau engkau tak sanggup jadi belukar; jadilah saja rumput. Tapi rumput yang terbaik yang memperkuat tanggul pinggiran jalan. Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya; jadilah saja jalan kecil, yang membawa orang ke mata air. Tak semua menjadi nakhoda; Tentu ada awak kapalnya. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya dirimu. Jadilah saja dirimu, sebaik-baiknya dirimu sendiri.
Selasa, 18 Mei 2010
Siapakah yang menciptakan Tuhan???
Sebelum menjawab pertanyaan ini, ini ibarat ada pertanyaan dgn logika serupa seperti ini: Mengapa ular kok tidak punya dua kaki, dua sayap, bulu dan dapat terbang seperti burung? Jawabannya: karena kalau ular punya ciri seperti burung, dia tidak dinamakan ular, tapi ya burung.
Mengapa kursi dan meja kok tidak bisa berbicara seperti pembuatnya, tidak punya otak, tidak punya keahlian membuat sesuatu seperti manusia? Jawabannya: ya karena kalau dia punya ciri dan sifat seperti manusia, maka dia bukan meja atau bukan kursi, tapi makhluk lain, atau mungkin malah dipanggil manusia.
Mengapa pisang kok tidak punya rasa, warna, bau, bentuk dan kesamaan dengan Pizza? Jawabannya: ya karena kalau pisang seperti itu berarti bukan pisang, tapi ya Pizza.
Sama, siapa yg menciptakan Allah atau Tuhan yang Maha Pencipta? Jawabannya: kalau Tuhan itu diciptakan maka dia tidak disebut Tuhan, tapi makhluk. Tuhan itu ya yang Maha Pencipta dan tidak diciptakan, abadi, dan Maha Segalanya. Itulah konsep Tuhan.
Jika seseorang berpikir siapakah yang menciptakan Tuhan Yang Maha Pencipta, maka logika berpikirnya yang keliru, karena ini menyamakan Tuhan dengan bukan-Tuhan, menyamakan Pencipta dengan yang diciptakan, dan sebagainya. Ini sama saja dengan logika berpikir keliru: mengapa ular kok tidak punya organ tubuh yang sama persis seperti burung, mengapa meja dan kursi kok tidak punya kemampuan seperti manusia yang membuatnya, kenapa pisang kok tidak seperti Pizza...?
Demikianlah sekelumit gambaran lika-liku pengajian di Hamburg, Jerman. Keadaan budaya, pendidikan dan pola pikir masyarakat yang hidup di negeri itu menuntut tantangan dakwah dengan bahasa, pola pikir, dan pengetahuan yang sesuai dengan masyarakatnya.
from: http://www.hidayatullah.com/cermin-a-features/180-jalan-jalan/11403-siapakah-yang-menciptakan-allah
Mengapa kursi dan meja kok tidak bisa berbicara seperti pembuatnya, tidak punya otak, tidak punya keahlian membuat sesuatu seperti manusia? Jawabannya: ya karena kalau dia punya ciri dan sifat seperti manusia, maka dia bukan meja atau bukan kursi, tapi makhluk lain, atau mungkin malah dipanggil manusia.
Mengapa pisang kok tidak punya rasa, warna, bau, bentuk dan kesamaan dengan Pizza? Jawabannya: ya karena kalau pisang seperti itu berarti bukan pisang, tapi ya Pizza.
Sama, siapa yg menciptakan Allah atau Tuhan yang Maha Pencipta? Jawabannya: kalau Tuhan itu diciptakan maka dia tidak disebut Tuhan, tapi makhluk. Tuhan itu ya yang Maha Pencipta dan tidak diciptakan, abadi, dan Maha Segalanya. Itulah konsep Tuhan.
Jika seseorang berpikir siapakah yang menciptakan Tuhan Yang Maha Pencipta, maka logika berpikirnya yang keliru, karena ini menyamakan Tuhan dengan bukan-Tuhan, menyamakan Pencipta dengan yang diciptakan, dan sebagainya. Ini sama saja dengan logika berpikir keliru: mengapa ular kok tidak punya organ tubuh yang sama persis seperti burung, mengapa meja dan kursi kok tidak punya kemampuan seperti manusia yang membuatnya, kenapa pisang kok tidak seperti Pizza...?
Demikianlah sekelumit gambaran lika-liku pengajian di Hamburg, Jerman. Keadaan budaya, pendidikan dan pola pikir masyarakat yang hidup di negeri itu menuntut tantangan dakwah dengan bahasa, pola pikir, dan pengetahuan yang sesuai dengan masyarakatnya.
from: http://www.hidayatullah.com/cermin-a-features/180-jalan-jalan/11403-siapakah-yang-menciptakan-allah
Senin, 17 Mei 2010
pelajaran dari 5 kualitas pensil
Repost from forum sebelah....
kualitas 1: pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya” .
kualitas 2:dalam proses menulis, kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil kita. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.
Kualitas 3: pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk
mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar”.
Kualitas 4: bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu”.
Kualitas 5: adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan”
kualitas 1: pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya” .
kualitas 2:dalam proses menulis, kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil kita. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.
Kualitas 3: pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk
mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar”.
Kualitas 4: bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu”.
Kualitas 5: adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan”
Langganan:
Postingan (Atom)