Powered By Blogger

Selamat Datang

Silahkan gunakan blog ini agar dapat bermanfaat

Selasa, 13 April 2010

saudara gayus ya?

Sambil menunggu sang istri belanja, saya ngobrol dengan seorang bapak paruh baya yang sepertinya juga sedang menunggu istrinya. Seperti sudah kuduga, omongan laki2 pasti saling menanyakan pekerjaan. Dan seperti biasanya, saya (tetap) tak segan mengaku sebagai ‘orang pajak’. Mendengar jawaban saya, spontan sambil tersenyum penuh cibiran sang bapak berkata “Wah, temennya Gayus dong…” Saya hanya menjawab dengan senyum.

Obrolan kami terputus sejenak karena dering lagu ‘Assalaamu’alaikum’ nya Opick melantun dari hp sang bapak. Setelah selesai menelepon, saya memulai lahi obrolan kami dengan bertanya “Bapak saudaranya Gayus ya???”. Dengan mata sedikit terbelalak, sang bapak menjawab dengan tegas, “Bukan…!!!”. “Bapak seorang muslim kan??? Kalo gitu Bapak Saudaranya Gayus dong, kan Gayus juga muslim. Jadi Bapak dan Gayus itu saudara , saudara seiman!”.

Mendengar celetukan saya, sang Bapak terdiam seolah berpikir. Tapi tak kuhiraukan . Obrolan kami pun cukup sampai disitu karena panggilan istri saya yang sudah selesai belanja.

Begitulah kurang lebih yang ingin sekali saya jelaskan kepada semua orang yang menganggap semua orang pajak seperti gayus hanya karena salah satu ‘status’ gayus adalah ‘orang pajak’.

Mereka lupa bahwa gayus juga seorang ‘muslim’, kenapa mereka tidak menggeneralisasi bahwa semua ‘muslim’ itu koruptor.

Atau kenapa semua orang ‘batak’ tidak dicap koruptor, bukankah Gayus juga orang ‘batak’??

Dan di atas itu semua, mereka tak sadar, bahwa Gayus adalah orang ‘INDONESIA’. Sama seperti mereka semua. Apakah mereka rela kalo disebut semua orang ‘Indonesia’ itu koruptor hanya karena Gayus itu ya… orang Indonesia???

Sudahlah…, biarlah Gayus sebagai Gayus ,atas nama dirinya sendiri. Titik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut